Jumat, 27 April 2012

makalah pembelajaran SKI MI


BAB : I
P E N D A H U L U A N


A.    Latar belakang
Kurikulum 1984 ini bukan lagi kurikulum yang disusun berdasarkan kemampuan dan kebutuhan bel;ajar sisiwa, tetapi lebih banyak didorong oleh pelbagai kepentingan yang berada di luar lingkup pendidikan dasar.[1] Pelbagai kepentingan telah masuk dan mempengaruhi muatan kurikulum sehingga kurikulum benar-benar melelahkan siswa. Akibatnya muncul reaksi psikis menolak. Siswa jadi acuh tak acuh terhadap pelajaran.[2]
Pekerjaan rumah dikerjakan sambil lalu dan kesungguhan belajar menjadi mundur. Hal ini muncul sebagai reaksi psikis atas tekanan belajar dan berdisiplin yang di luar batas kewajaran bagi siswa yang berusia semuda itu.  Memikul tugas belajar dari demikian banyak buku dan ragam pelajaran dengan sendirinya menimbulkan reaksi jenuh.[3]
Nilai bisa saja tinggi, tetapi fakta hasil belajar semakin rendah. Lebih-lebih ketika jenis tes objektif pilihan ganda merajalela, proses bernalar seolah-olah berhenti. Hendro memberikan ulasan yang keras sekali terhadap jenis tes objektif ini yang menurut beliau adalah bahwa jenis tes ini menipu semua pihak [4]
Pada umumnya, sebelum dilakukan suatu program pendidikan/pelatihan, maka tim pengajar dikumpulkan lebih dulu, kemudian penyelenggara pendidikan akan menjelaskan, apa tujuan dari pendidikan ini, siapa para pesertanya, latar belakang peserta, serta kedalaman dari materi yang akan diajarkan. Sekedar memahami, atau apakah nantinya harus bisa langsung dipraktekkan dilapangan atau seperti apa? Dari sini akan muncul diskusi, jika penyelenggara menginginkan kedalaman materi, yang pesertanya langsung dapat mengaplikasikan dilapangan, diperlukan kriteria para peserta yang dapat ikut pendidikan. Ketidak sesuaian pemahaman, akan membuat hasil pendidikan tak sesuai dengan yang diinginkan, apalagi jika peserta terdiri dari berbagai perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, yang selain kendala budaya, juga ketidak seragaman pengetahuan dan kemampuan para peserta untuk menyerap ilmu yang diberikan.


B.     Rumusan masalah
Dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan yang berhubungan dengan program pembelajaran.  Untuk itu dalam kesempatan ini perlu diperjelas tentang beberapa rumusan masalah  antara lain :
1.      Apakah hakikat dari program pengajaran SKI MI ?
2.      Bagaimanakah prinsip dari perencanaan program pengajaran SKI MI ?
3.      Bagaimanakah prosedur  penyusunan program pengajaran SKI MI ?
4.      Apa sajakah isi dari program pengajaran SKI MI SKI MI ?
5.      Apakah fungsi dari perencanaan pengajaran ?









BAB : II
P E M B A H A S A N


A.    Pendahuluan
Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan, yang harus direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku. Perencanaan program belajar mencakup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan isi / materi pelajaran yang harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar dan merumuskan sumber belajar / media pembelajaran yang akan digunakan serta merumuskan evaluasi belajar. Fungsi perencanaan program belajar adalah sebagai pedoman kegiatan guru dalam mengajar dan pedoman siswa dalam kegiatan belajar yang disusun secara sistematis dan sistemik. Perencanaan program belajar harus berdasarkan pada pendekatan sistem yang mengutamakan keterpaduan antara tujuan, materi, kegiatan belajar dan evaluasi.
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi siswa, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK). Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap kompetensi dasar. Indikator hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan PBK sebagai alat untuk mengukur pembentukan kompetensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai.[5]


B.     Definisi
Perencanaan pembelajaran pada mulanya merupakan suatu ide dari orang yang merancangnya, tentang bentuk – bentuk pelaksanaan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.  Untuk mengomunikasikan ide tersebut, biasanya dituangkan dalam bentuk perencanaan tertulis.  Selanjutnya berdasarkan perencanaan tersebut, diwujudkan dalam pelaksanaan, yaitu dalam proses pembelajaran (Stenhouse, 1976 : 4)[6]. 
Kaufman mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai.
Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas. Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas.
Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan pembelajaran tercapai misal :
1.      Persiapan sebelum mengajar
2.      Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum
3.      Tingkat intelegensi siswa
4.      Materi pelajaran yang akan disampaikan

Berdasarkan perencanaan tingkat pusat, sekolah menyusun kegiatan sekolah terkait dengan proses belajar mengajar di kelas dan diluar kelas. Kegiatan tersebut antara lain: merencanakan program kegiatan tahunan, rencana program kegiatan catur wulan (semester), rencana persiapan mengajar atau RPP, penyusunan jadwal pelajaran sekolah, dan sebagainya[7]

C.     Prinsip perencanaan pengajaran
1.      Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kondisi siswa.
2.      Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
3.      Perencanaan harus memperhitungkan waktu yang tersedia
4.      Perencanaan pengajaran harus merupakan urutan kegiatan belajar – mengajar yang sistematis.
5.      Perencanaan pengajaran bila perlu lengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar observasi.
6.      Perencanaan pengajaran harus bersifat fleksibel.[8]

D.    Prosedur pengembangan program pengajaran
1.      Program pengajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu belajar tertentu. Program pengajaran yang menjadi tugas guru yaitu menyusun program pengajaran tahunan, program pengajaran semester dan program mingguan atau harian, yang disebut program persiapan mengajar.
2.      Program pengajaran di sekolah harus dilakukan secara beruntut, sehingga harus dibuat pembagian jam mata pelajaran dalam artian setiap tatap muka pertama dan selanjutnya harus ada kesinambungan yang terkait[9]






E.     Program pengajaran mata pelajaran SKI MI

1.      Tujuan pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa Khulafaurrasyidin. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan,  membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a.       Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam  yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
b.      Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan  sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan
c.       Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
d.      Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
e.       Mengembangkan  kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.


2.      Ruang lingkup
Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Ibtidaiyah meliputi :
a.       Sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.
b.      Dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang meliputi kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian Nabi Muhammad SAW, hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif, peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
c.       Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib, keperwiraan Nabi Muhammad SAW, peristiwa Fathu Makkah, dan peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW.
d.      Peristiwa-peristiwa pada masa khulafaurrasyidin.
e.       Sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.

3.      Program tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan(SK dan KD)yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.
Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedomkan bagi pengembangan program-program berikutnya.

4.      Program semester
Program semester adalah program pengajaran yang harus dicapai selama satu semester, selama periode ini diharapkan para siswa menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai satu kesatuan utuh. Program semester dijabarkan dari Garis – Garis Besar Program Pengajaran pada masing-masing bidang studi / mata pelajaran, di dalamnya terdiri atas: pokok bahasan / sub-pokok bahasan, alokasi waktu, dan alokasi pertemuan kapan pokok bahasan / sub-pokok bahasan tersebut disajikan.


5.      Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah perkiraan atau proyeksi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembvelajaran. RPP disusun untuk satu kompetensi dasar.


F.      Pembagian jam mata pelajaran
Menyusun jadual pelajaran adalah salah satu  kegiatan dalam manajemen kurikulum di sekolah pada proses pengorganisasian (organizing). Pekerjaan tersebut umumnya dilakukan oleh petugas khusus penyusun jadual (di Sekolah Dasar), Seksi Kurikulum (di SMP), atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum (di SMA/SMK/MA). Jadual pelajaran berfungsi sebagai pedoman mengajar bagi guru dan pedoman belajar bagi siswa.
Di dalam jadual pelajaran menjabarkan seluruh program pengajaran di sekolah, karena dengan melihat jadual pelajaran akan diketahui:
Ø  mata pelajaran apa yang akan diajarkan,
Ø  kapan pelajaran itu diajarkan,
Ø  di mana (ruang) pelajaran diajarkan, dan
Ø  siapa (guru) yang mengajar pada suatu kelas tertentu selama satu minggu.

Jadual pelajaran dibedakan menjadi dua macam yaitu jadual pelajaran umum dan jadual pelajaran khusus. Jadual pelajaran umum memuat pengaturan pemberian mata pelajaran pada seluruh kelas dan menunjukkan pembagian waktu mengajar bagi seluruh guru di sekolah itu.
Sedangkan jadual pelajaran khusus adalah kegiatan pemberian mata pelajaran yang hanya berlaku bagi suatu kelas tertentu/sekelompok siswa tertentu pada hari-hari tertentu. Mengingat menyusun jadual pelajaran harus dibutuhkan ketelitian,ketelatenan, serta dihasilkan jadual yang memperlancar proses pembelajaran untuk mempercepat  ketercapaian tujuan pembelajaran, maka penyusun jadual pelajaran harus:
Ø  memperhatikan persyaratan tertentu dalam penyusunan jadual pelajaran,
Ø  memahami langkah-langkah penyusunan jadual, serta
Ø  memilih alat bantu atau perangkat lunak/software yang tepat.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan jadual pelajaran yang pertama adalah memperhatikan persyaratan tertentu dalam penyusunan jadual pelajaran. Menurut Ahmadi (1978:73-74) penyusunan jadual pelajaran harus memperhatikan enam hal, yaitu:
1.      adanya selingan antara mata pelajaran satu dengan lainnya agar tidak menjemukan (untuk memenuhi persyaratan ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pemberian jeda waktu tiap ganti pelajaran atau pindah ruang setiap ganti pelajaran (moving class).
2.      pelajaran jangan terlalu lama (kelas I dan II MI 30 menit/jam pelajaran, kelas III-IV MI 40 menit/jam pelajaran.
3.      masing-masing pelajaran dicarikan waktu yang tepat (mata pelajaran yang membutuhkan daya pikir dan tenaga seperti MIPA dan penjasorkes dijadualkan pada jam permulaan)
4.      harus disediakan waktu istirahat agar siswa tidak telalu lelah,
5.      jangan sampai kegiatan di suatu kelas mengganggu kegiatan kelas sebelahnya, dan
6.      untuk kelas-kelas yang siswanya sedikit dapat digabung untuk melakukan kegiatan yang sama. 
Yang kedua adalah memahami langkah-langkah penyusunan jadual pelajaran.  Kegiatan penyusunan jadual pelajaran akan terasa mudah dan cepat apabila mengikuti langkah-langkah sistematik penyusunan jadual pelajaran. Langkah-langkah penyusunan jadual pelajaran dalam manajemen kurikulum adalah sebagai berikut:
1.      penyusunan struktur program kurikulum masing-masing mata pelajaran
2.      penyusunan pembagian tugas jam mengajar guru
3.      penentuan hari-hari atau jam-jam kosong masing-masing mata pelajaran dan guru
4.      penentuan jumlah jam pelajaran sekolah tiap hari atau tiap minggu
5.      penentuan jumlah ruang mapel
6.      penentuan jumlah jam pelajaran tiap ruang mapel perminggu.
7.      mendistribusikan jam-jam guru mata pelajaran pada kelas, jam, dan hari-hari yang telah direncanakan,
8.      mempublikasikan jadual pelajaran kepada guru, siswa, dan komponen lain yang memerlukannya.
G.    Faidah perencanaan
1.      Karena adanya perencanaan maka pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif. Yang dimaksud adalah maka seorang guru bisa memberikan materi pelajaran dengan baik karena ia harus dapat menghadapi situasi di dalam kelas secara mantap, tegas dan fleksibel.
2.      Karena perencanaan maka seseorang akan tumbuh menjadi seseorang guru yang baik. Yang di maksud adalah guru membuat persiapan yang baik dan adanya pertumbuhan berkat pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus.

mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan ke mana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang efektif dan efesien. Maka perencanaan mengandung 6 pokok pikiran, yakni:
1.      Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.
2.      Keadaan masa depan dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
3.      Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha.
4.      Usaha yang dilakukan dapat beranekaragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5.      Pemilihan alternatif yang paling baik adalah yang mempunyai efektivitas dan efesiensi.
6.      Alternatif yang dipilih harus diperinci sehingga menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan.




BAB : III
P E N U T U P


A.    Kesimpulan
dalam rangka mengerti makna perencanaan pengajaran dapat dilihat dari 3 dimensi, yakni:
1.      Karakteristik perencanaan pengajaran berusaha menggambarkan sifat-sifat aktivitas perencanaan pengajaran.
2.      Dimensi perencanaan pengajaran, berkenaan dengan luas dan cakupan aktivitas perencanaan yang mungkin dalam sistem pendidikan.
3.      Kendala-kendala berkaitan dengan adanya beberapa faktor pembatas atau penghalang.

Kegiatan yang merupakan karakteristik perencanaan pengajaran adalah:
1.      Proses rasional
2.      Konsep dinamik
3.      Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas
4.      Perencanaan pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah penggunaan dan salah dalam memanajemennya.

Dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran. Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efesien, yakni:
1.      Signifikan
2.      Feasibilitas
3.      Relevansi
4.      Kepastian atau definitiveness
5.      Ketelitian atau Parsimoniusness
6.      Adaptabilitas
7.      Waktu
8.      Monitoring atau pemantauan
9.      Isi perencanaan

Perencanaan pengajaran yang bak perlu memuat:
1.      Tujuan yang diinginkan sebagai hasil proses pendidikan
2.      Program dan layanan atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan layanan pendukungnya.
3.      Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka
4.      Bangunan pisik mencakup tentang cara-cara penggunaan, pola distribusi dan kaitannya dengan baguanan pisik lainnya
5.      Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan penerimaan
6.      Struktur organisasi
7.      Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.

B.     Penutup
Philip Commbs mengatakan dalam arti yang luas, perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efesien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakatnya






DAFTAR  PUSTAKA


1.      Nababan, 1993
2.      Surahmad, 1988
3.      Kraf, 1987
4.     Prosedur Pengembangan Program Pembelajaran « YoGo SiiPh….htm, 29 april 2011
5.     Drs. Lukmanul Hakim, “Perencanaan Pembelajaran”, CV Wacana Prima Bandung, 2008
6.      Kurikulum dan Program pengajaran dalam MBS « Gon Vilany.htm
10.  Program Pengajaran Sekolah Dasar Berdasarkan Acuan Kurikulum 1984 _ yufikbloggeruwet.htm
11.  http://infopendidikan189.blogspot.com/2010/06/perencanaan-pengajaran-fungsi-peranan.html


[1] Nababan, 1993 : 9
[2] Program Pengajaran Sekolah Dasar Berdasarkan Acuan Kurikulum 1984 _ yufikbloggeruwet.htm
[3] Surahmad, 1988: 57
[4] Kraf, 1987: 55
[5] Yogoz, ilmu pendidikan, 29 april 2011
[6] Drs. Lukmanul Hakim, 2008 : 1
[7] Kurikulum dan Program pengajaran dalam MBS « Gon Vilany.htm
[8] Yogoz, ilmu pendidikan, 29 april 2011
[9] Yogoz, ilmu pendidikan, 29 april 2011

1 komentar:

  1. pembahasannya harusnya disesuaikan dengan rumusan masalah gan!

    BalasHapus