Sabtu, 05 Mei 2012

konsep dasar pemetaan tema dalam pembelajaran tematik


BAB : I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Istilah pembelajaran tematik sering disebut juga pembelajaran terpadu dan dipersamakan dengan integrated teaching and learning, integrated curriculum approach, a coherent curriculum approach. Konsep ini telah lama di kemukakan oleh John Dewey sebagai upaya untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan siswa-siswi dan kemampuan pengetahuannya[1]. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang emnjadi pembicaraan, Dengan tema diharapkan akan memberikan keuntungan. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.
Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, hal ini dilihat dari tahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.





B.     Rumusan masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka kami dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam kesempatan kali ini, antara lain :
1.      pengertian pemetaan tema itu?
2.      Bagaimana cara menentukan tema dalam pembelajaran tematik?
3.      Bagaimana prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema?























BAB : II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian pemetaan tema
Tema pembelajaran tematik merupakan alat/wahana pemersatu dari standar kompetensi setiap mata pelajaran yang dipadukan.  Dalam penentuan tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik.
Pemetaan tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Dalam penentuan tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa hal yaitu :
1.      Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik.
2.      Mulai dari yang termudah menuju yang sulit.
3.      Mulai dari yang sederhana menuju yang kompleks
4.      Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
5.      Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri peserta didik.
6.      Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.
Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak tema atau subtema yang sifatnya lebih sfesifik dan lebih konkret.Anak tema atau subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu materi/isi pembelajaran. Bila digambarkan akan tampak seperti dibawah ini.  Sebagai contoh adalah :
Ø  Tema “PENGALAMAN” dapat dikembangkan menjadi anak tema :
1.      Pengalaman Menyenangkan
2.      Pengalaman Menyedihkan
3.      Pengalaman Lucu
Ø  Tema “ALAT TRANPORTASI” dapat dikembangkan menjadi anak tema :
1.      Alat Transportasi Darat
2.      Alat Transportasi Laut
3.      Alat Transportasi Udara.
Ø  Tema “PERISTIWA ALAM” dapat dikembangkan menjadi anak tema :
1.      Banjir
2.      Gempa bumi
3.      Gunung Meletus
4.      Tanah Longsor dan sebagainya

B.     Cara menentukan tema dalam pembelajaran tematik
Menurut Tim Puskur dari Departemen Pendididkan Nasional (2006) menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, guru mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam tiap-tiap mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, guru menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut guru dapat bekerja sama dengan siswa-siswi sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Yang menjadi permasalahan pokok kemudian adalah bagaimana menentukan tema yang tepat sehingga dapat mengikat semua mata pelajaran yang harus dikuasai peserta didik.
Dalam memadukan atau mengikat pelajaran-pelajaran menjadi satu tema perlu diperhatikan sarat-syaratnya :
1.        Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan
2.        Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester
3.        Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri
4.        Kompetensi dasar yang tidak tercakup dalam tema tertentu harus diajarkan baik melalui tema lain maupun berdiri sendiri
5.        Kegiatan ini ditekankan kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral
6.        Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat Jika syarat-syarat tersebut telah diketahui, maka penentuan tema bisa dimulai dengan tahapan persiapan terlebih dahulu berupa :
a.       Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema
b.      Penetapan Jaringan Tema
c.       Penyusunan Silabus
d.      Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pemetaan tema juga dapat dijabarkan dalam tahapan berikut ini :
1.      Tahap Pertama
Perancangan oleh guru merupakan peringkat yang paling penting.Garis panduan di bawah ini membantu guru dalam membentuk pengembangan tema dari perspektif kurikulum berdasarkan tema yang dipilih.
2.      Tahap Kedua
Peringkat ini, guru perlu mengambil permasalahan dan pengembangan dari peringkat pertama dan mengetahui:
Apakah guru menginginkan agar peserta didik memahami tentang tema ?
Guru selanjutnya mengembangkan akitivitas-aktivitas pembelajaran berdasarkan permasalahan tersebut. Aktivitas yang direncanakan itu bisa dilihat dari beberapa aspek.
3.      Tahap Ketiga
Setelah aktivitas pengembangan tema dan pemetaan tema telah dilakukan, pembelajaran tematik dapat dikaitkan dengan ke mata pelajaran lain seperti: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Pendidikan Agama, IPA, IPS, Pendidikan Seni, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Setelah pemetaan, dapat dibuat jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dengan tema pemersatu dan mengembangkan indikator pencapaiannya untuk setiap kompetensi dasar yang terpilih. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar, dan indikator dari setiap mata pelajaran. Kompetensi dasar dan materi yang luas dan tersebar pada masing-masing mata plejaran dapat mengakibatkan pemahaman yang parsial dan tidak terintegrasi, padahal memiliki jaringan tema keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu. [2]

Kegiatan pemetaan tema ini, menurut Tim Puskur Departemen Pendidikan Nasional, dapat dilakukan dengan:
1.      Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator melakukan kegiatan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran ke dalam indikator. Dalam mengembangkan indicator perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Ø  Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik
Ø  Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
Ø  Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat diamati.
2.      Menentukan tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara :
Ø  Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
Ø  Menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
3.      Identifikasi dan Analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator.
Identifikasi dan analisis untuk setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator disesuaikan dengan setiap tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator terbagi habis

Pemetaan KD dan indikator ke dalam tema dimulai dengan kegiatan sebagai berikut:
1.      Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Karena pembelajaran tematik adalah keterpaduan berbagai mata pelajaran yang diikat dengan tema, dalam pemetaan tema harus dimulai dengan pemetaan mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3.
2.      Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan kelas 1-3.
3.      Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3.
4.      Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator.Penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam Indikator.
5.      Mengidentifikasi tema-tema berdasarkan keterpaduan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dari semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
6.      Melakukan identifikasi dan analisis untuk setiap SK, KD, dan indikator harus cocok untuk setiap tema sehingga semua SK, KD, dan indikator terbagi habis, akan tetapi jika terdapat kompetensi yang tidak tercakup pada tema tertentu tetap diajarkan melalui tema lain ataupun disajikan secara tersendiri. Artinya untuk SK, KD dan Indikator yang tidak dapat dipadukan dengan mata pelajaran lain disajikan secara tersendiri
Pemetaan keterhubungan tema dengan Standar Kompetensi, KD dan Indikator dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi tema-tema yang digunakan sebagai pengikat keterpaduan berbagai mata pelajaran.
2.      Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3. Karena pembelajaran tematik adalah keterpaduan berbagai mata pelajaran yang diikat dengan tema, dalam pemetaan tema harus dimulai dengan pemetaan mata pelajaran yang diajarkan dikelaas 1-3.
3.      Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
4.      Mengidentifikasi Kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3.
5.      Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator
6.      Menganalisis keterhubungan tema-tema dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator dari semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Analisis keterhubungan tema-tema dengan SK, KD dan indikator, seperti yang dijelaskan[3]

C.     Prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema
Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan.Kompetensi dasar yang tidak bisa diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.  Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu arus tetap diajarkan naik melalui tema lain maupun disajaikan secara tersendiri.   Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhtitung, serta penanaman ilai-nlai moral.  Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karkateristik siswa, minat dan lingkungan, dan daerah setempat. 
Menurut Tim Pusat Kurikulum dari Departemen Pendididkan Nasional dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :
1.      Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik
2.      Dari yang termudah menuju yang sulit
3.      Dari yang sederhana menuju yang kompleks
4.      Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
5.      Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri Peserta didik
6.      Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan Peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya




















BAB : III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pemetaan tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih.
Menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, guru mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam tiap-tiap mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, guru menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut guru dapat bekerja sama dengan siswa-siswi sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :
1.      Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik
2.      Dari yang termudah menuju yang sulit
3.      Dari yang sederhana menuju yang kompleks
4.      Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
5.      Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri Peserta didik
6.      Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan Peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya








Daftar Pustaka

1.      Lapis PGMI
3.       Paket 5 Konsep Dasar Pemetaan Tema



[1] Beans, 1993 dalam Sa’ud, dkk., 2006
[2] Sumber: Kunandar (2007:320)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar