BAB
: I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Istilah
pembelajaran tematik sering disebut juga pembelajaran terpadu dan dipersamakan
dengan integrated teaching and learning, integrated curriculum approach, a
coherent curriculum approach. Konsep ini telah lama di kemukakan oleh John
Dewey sebagai upaya untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan
siswa-siswi dan kemampuan pengetahuannya.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang
bermakna kepada siswa, Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang
emnjadi pembicaraan, Dengan tema diharapkan akan memberikan keuntungan.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan
mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan
unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.
Kaitan
konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga
siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan
penerapan pembelajaran tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, hal
ini dilihat dari tahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu
sebagai satu keutuhan.
B. Rumusan
masalah
Dari latar
belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka kami dapat menyimpulkan
beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam kesempatan kali ini, antara
lain :
1. pengertian
pemetaan tema itu?
2. Bagaimana
cara menentukan tema dalam pembelajaran tematik?
3. Bagaimana
prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema?
BAB
: II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
pemetaan tema
Tema
pembelajaran tematik merupakan alat/wahana pemersatu dari standar kompetensi
setiap mata pelajaran yang dipadukan. Dalam
penentuan tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta
didik.
Pemetaan tema adalah
suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua
standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran
yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Dalam penentuan tema dapat ditetapkan
sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa hal yaitu :
1. Memperhatikan
lingkungan yang terdekat dengan peserta didik.
2. Mulai
dari yang termudah menuju yang sulit.
3. Mulai
dari yang sederhana menuju yang kompleks
4. Dari
yang konkret menuju ke yang abstrak.
5. Tema
yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri peserta
didik.
6. Ruang
lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta didik, termasuk
minat, kebutuhan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.
Ruang lingkup
tema yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi
anak tema atau subtema yang sifatnya lebih sfesifik dan lebih konkret.Anak tema
atau subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu
materi/isi pembelajaran. Bila digambarkan akan tampak seperti dibawah ini. Sebagai
contoh adalah :
Ø Tema “PENGALAMAN” dapat dikembangkan menjadi anak tema :
1. Pengalaman Menyenangkan
2. Pengalaman Menyedihkan
3. Pengalaman Lucu
Ø Tema “ALAT TRANPORTASI” dapat dikembangkan menjadi anak
tema :
1. Alat Transportasi Darat
2. Alat Transportasi Laut
3. Alat Transportasi Udara.
Ø Tema “PERISTIWA ALAM” dapat dikembangkan menjadi anak
tema :
1. Banjir
2. Gempa bumi
3. Gunung Meletus
4. Tanah Longsor dan sebagainya
B. Cara
menentukan tema dalam pembelajaran tematik
Menurut Tim
Puskur dari Departemen Pendididkan Nasional (2006) menentukan tema dapat
dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, guru mempelajari standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang terdapat dalam tiap-tiap mata pelajaran, dilanjutkan
dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, guru menetapkan terlebih dahulu
tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut guru dapat
bekerja sama dengan siswa-siswi sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan
mereka.
Yang menjadi permasalahan pokok kemudian adalah bagaimana menentukan tema yang
tepat sehingga dapat mengikat semua mata pelajaran yang harus dikuasai peserta
didik.
Dalam memadukan
atau mengikat pelajaran-pelajaran menjadi satu tema perlu diperhatikan
sarat-syaratnya :
1.
Tidak semua mata pelajaran harus
dipadukan
2.
Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi
dasar lintas semester
3.
Kompetensi dasar yang tidak dapat
dipadukan dapat diajarkan tersendiri
4.
Kompetensi dasar yang tidak tercakup
dalam tema tertentu harus diajarkan baik melalui tema lain maupun berdiri
sendiri
5.
Kegiatan ini ditekankan kepada kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral
6.
Tema-tema yang dipilih disesuaikan
dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat Jika
syarat-syarat tersebut telah diketahui, maka penentuan tema bisa dimulai dengan
tahapan persiapan terlebih dahulu berupa :
a. Pemetaan
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema
b. Penetapan
Jaringan Tema
c. Penyusunan
Silabus
d. Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pemetaan
tema juga dapat dijabarkan dalam tahapan berikut ini :
1. Tahap
Pertama
Perancangan oleh guru merupakan
peringkat yang paling penting.Garis panduan di bawah ini membantu guru dalam
membentuk pengembangan tema dari perspektif kurikulum berdasarkan tema yang
dipilih.
2. Tahap
Kedua
Peringkat ini, guru perlu mengambil
permasalahan dan pengembangan dari peringkat pertama dan mengetahui:
Apakah
guru menginginkan agar peserta didik memahami tentang tema ?
Guru selanjutnya mengembangkan
akitivitas-aktivitas pembelajaran berdasarkan permasalahan tersebut. Aktivitas
yang direncanakan itu bisa dilihat dari beberapa aspek.
3. Tahap
Ketiga
Setelah aktivitas pengembangan tema
dan pemetaan tema telah dilakukan, pembelajaran tematik dapat dikaitkan dengan
ke mata pelajaran lain seperti: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Pendidikan
Agama, IPA, IPS, Pendidikan Seni, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Setelah
pemetaan, dapat dibuat jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar
dengan tema pemersatu dan mengembangkan indikator pencapaiannya untuk setiap
kompetensi dasar yang terpilih. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat
kaitan antara tema, kompetensi dasar, dan indikator dari setiap mata pelajaran.
Kompetensi dasar dan materi yang luas dan tersebar pada masing-masing mata
plejaran dapat mengakibatkan pemahaman yang parsial dan tidak terintegrasi,
padahal memiliki jaringan tema keterhubungan kompetensi dasar dengan tema
pemersatu.
Kegiatan pemetaan
tema ini, menurut Tim Puskur Departemen Pendidikan Nasional, dapat dilakukan
dengan:
1. Penjabaran
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator melakukan kegiatan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran
ke dalam indikator. Dalam mengembangkan indicator perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
Ø Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik
Ø Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
Ø Dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat diamati.
2. Menentukan
tema
Dalam menentukan tema dapat
dilakukan dengan dua cara :
Ø Mempelajari
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata
pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
Ø Menetapkan
terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut,
guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.
3. Identifikasi
dan Analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator.
Identifikasi dan
analisis untuk setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator
disesuaikan dengan setiap tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi
dasar dan indicator terbagi habis
Pemetaan KD dan
indikator ke dalam tema dimulai dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Memetakan
semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Karena pembelajaran tematik
adalah keterpaduan berbagai mata pelajaran yang diikat dengan tema, dalam
pemetaan tema harus dimulai dengan pemetaan mata pelajaran yang diajarkan
dikelas 1-3.
2. Mengidentifikasi
Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan kelas 1-3.
3. Mengidentifikasi
Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3.
4. Menjabarkan
Kompetensi Dasar ke dalam Indikator.Penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam
Indikator.
5. Mengidentifikasi
tema-tema berdasarkan keterpaduan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
Indikator dari semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
6. Melakukan
identifikasi dan analisis untuk setiap SK, KD, dan indikator harus cocok untuk
setiap tema sehingga semua SK, KD, dan indikator terbagi habis, akan tetapi
jika terdapat kompetensi yang tidak tercakup pada tema tertentu tetap diajarkan
melalui tema lain ataupun disajikan secara tersendiri. Artinya untuk SK, KD dan
Indikator yang tidak dapat dipadukan dengan mata pelajaran lain disajikan
secara tersendiri
Pemetaan
keterhubungan tema dengan Standar Kompetensi, KD dan Indikator dilakukan dengan
kegiatan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi
tema-tema yang digunakan sebagai pengikat keterpaduan berbagai mata pelajaran.
2. Memetakan
semua mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3. Karena pembelajaran tematik
adalah keterpaduan berbagai mata pelajaran yang diikat dengan tema, dalam
pemetaan tema harus dimulai dengan pemetaan mata pelajaran yang diajarkan
dikelaas 1-3.
3. Mengidentifikasi
Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
4. Mengidentifikasi
Kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3.
5. Menjabarkan
Kompetensi Dasar ke dalam Indikator
6. Menganalisis
keterhubungan tema-tema dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indicator dari semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Analisis
keterhubungan tema-tema dengan SK, KD dan indikator, seperti yang dijelaskan
C. Prinsip-prinsip
pengembangan dan pemilihan tema
Tidak semua mata
pelajaran harus dipadukan.Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar
lintas semester Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan
untuk dipadukan.Kompetensi dasar yang tidak bisa diintegrasikan dibelajarkan
secara tersendiri. Kompetensi dasar yang
tidak tercakup pada tema tertentu arus tetap diajarkan naik melalui tema lain
maupun disajaikan secara tersendiri. Kegiatan
pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhtitung, serta
penanaman ilai-nlai moral. Tema-tema
yang dipilih disesuaikan dengan karkateristik siswa, minat dan lingkungan, dan
daerah setempat.
Menurut Tim
Pusat Kurikulum dari Departemen Pendididkan Nasional dalam menetapkan tema
perlu memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Memperhatikan
lingkungan yang terdekat dengan peserta didik
2. Dari
yang termudah menuju yang sulit
3. Dari
yang sederhana menuju yang kompleks
4. Dari
yang konkret menuju ke yang abstrak.
5. Tema
yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri Peserta
didik
6. Ruang
lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan Peserta didik, termasuk
minat, kebutuhan, dan kemampuannya
BAB
: III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemetaan tema adalah
suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua
standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran
yang dipadukan dalam tema yang dipilih.
Menentukan tema
dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, guru mempelajari standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam tiap-tiap mata pelajaran,
dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, guru menetapkan
terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut
guru dapat bekerja sama dengan siswa-siswi sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan
mereka.
dalam menetapkan
tema perlu memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Memperhatikan
lingkungan yang terdekat dengan peserta didik
2. Dari
yang termudah menuju yang sulit
3. Dari
yang sederhana menuju yang kompleks
4. Dari
yang konkret menuju ke yang abstrak.
5. Tema
yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri Peserta
didik
6. Ruang
lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan Peserta didik, termasuk
minat, kebutuhan, dan kemampuannya
Daftar
Pustaka
1. Lapis
PGMI
3.
Paket 5 Konsep Dasar Pemetaan Tema